Air hangat yang mengalir dari shower kamar mandi hotel, cukup memanjakan tubuh saya yang serasa letih akibat penerbangan beruntun menuju Phuket. Rasa lelah seketika lenyap setelah mandi dan sejenak beristirahat sore, berganti menjadi semangat tatkala melihat mentari sore dari jendela hotel di lantai empat. Kilauan sinar emasnya terpancar begitu indah di langit yang cerah. Apalagi pantai Patong posisinya menghadap ke arah Barat, sepertinya kami harus segera bergegas untuk mendapatkan tempat yang bagus guna mendokumentasikan Pesona Senja di pantai Patong. Dan bisa ditebak, hari pertama berada di Phuket ini kami dipaksa untuk berlari berkejaran dengan matahari yang akan tenggelam.
Pantai Patong senantiasa ramai dikala senja, maklum tempat ini mirip sekali dengan pantai Kuta Bali. Sama-sama berpasir putih, sama-sama menghadap ke Barat, pula menjanjikan view sunset yang romantis. Dikepung dua semenanjung indah di sisi Utara dan Selatannya, dengan gemerlap lampu vila di kejauhan seakan kompak menyambut malam. Hanya saja ombak disini tidak seganas di pantai Kuta, mengingat pantai Patong sejatinya merupakan teluk yang cukup lebar.
Kami termasuk beruntung mendapatkan pemandangan senja dengan cuaca cerah di pantai ini, dimana tenggelamnya mentari menampakkan sisi eksotisnya, dan keberadaan beberapa pasangan yang bercengkrama menghabiskan senja, menambah sisi romantisnya. Ditambah para pengunjung yang meramaikan senja dengan menyalakan kembang api, turut memperkuat sisi fantastisnya. Pantai patong memang penuh dengan pesona.
Tidak hanya itu saja, menjelang malam kami terus melangkahkan kaki menyusuri jalan raya nan ramai disepanjang tepian pantai, lantas memasuki area Bangla Road. Salah satu kawasan kota Patong yang paling mem” Pesona” disetiap malam harinya. Suasana yang beda segera menyapa, jalan raya yang satu ini tertutup untuk kendaraan bermotor, hanya ribuan pejalan kaki saja berlalu lalang dengan wajah ceria, dan sedikit bergoyang ataupun manggut-manggut mengikuti suara dentuman alunan musik di kejauhan.
Seperti yang kami sampaikan sebelumnya, petualangan jejalan kali ini memang sedikit berbeda. Malam itu kami menjadi saksi eksistensi keberadaan “Thailand Third Gender”. Hebohnya suasana kehidupan malam ala Bangla Road yang tersohor itu memang bukan isapan jempol belaka. Sepanjang area Bangla Road dipenuhi oleh Night Club yang penuh dengan gemerlap lampu berkilauan. Hingar bingar musik dengan irama menghentak, membuat kami merasa menjadi bagian dari ribuan pengunjung yang memadati Bangla Road.
Hampir semua Night Club bersaing menampilkan acara yang atraktif, mulai dari mendesain lighting serba gemerlap, menyetel musik dengan volume super besar, bahkan menampilkan penari seksi diatas meja tamu area depan hanya dengan pembatas kaca transparan. Atau juga memasang televisi layar datar ukuran jumbo yang menyiarkan secara live Sepakbola Liga Eropa. Para tamu yang duduk di masing-masing meja, kiranya cukup menikmati suasana malam yang penuh gempita itu.
Di beberapa titik jalan Bangla Road, kami juga menemui beberapa LadyBoy (sebutan untuk Waria disana) yang beraksi dengan kostum-kostum unik. Menggunakan pakaian seperti pada karnaval di Brazil yang masih berbau seksi, atau kostum penuh kreasi dan aneka warna ala JFC Jember. Mereka berdandan cantik dan all-out menghibur para turis yang berlalu lalang di Bangla Road. Meski dari face-nya terlihat jelas mereka adalah LadyBoy, tapi kamuflase make up yang lembut membuat mereka terlihat lebih Cantik dan Anggun. Bahkan dua teman cewek yang kebetulan travelling bareng bersama kami waktu itu, Dita dan Tika sampai sempat minder. “waduh, kayaknya kami kalah cantik dengan mereka deh mas…!!”, celetuk Dita sembari membetulkan sanggul rambutnya.
Sesekali kamipun mencoba foto bersama para LadyBoy itu, tentunya dengan menyertakan beberapa lembar Thai Baht sebagai ucapan terima kasih. Belum puas berfoto bersama, kami lantas mendokumentasikan aktivitas para pria “cantik” ini. Mereka dengan sabar dan penuh senyum, melayani para turis yang berpose foto bersama mereka. Wow, dalam hitungan kami, 5 menit saja mereka sudah mengantongi banyak lembaran THB hasil berfoto bersama, hebat…!!
Comments
1 CommentCumiMzToro
Jul 2, 2013Meriah sekali di bangla, seru liat banyak yg sexy2 …. Waktu ke sini, sempet lepas lampion cinta di pantai nya 🙂