Teriknya matahari yang menyorot jalan utama Surabaya-Malang siang itu, seolah tak kami hiraukan. Bising deru mesin kendaraan yang berlalu-lalang tanpa henti di jalan raya utama kawasan Purwodadi Pasuruan, juga samasekali tak mengganggu konsentrasi kami. Di tempat itu, kilometer 65 arah selatan raya arteri Surabaya – Malang, tepat pada sisi Timur jalan, rerimbunan pepohonan di Kebun Raya Purwodadi menjadi tampilan yang menarik bagi para pengguna jalan. Pagar pembatas warna oranyenya yang seragam, seolah merupakan aksen diantara warna hijau lebatnya dedaunan dan vegetasi didalam area Kebun Raya.
Tidak sedikit para pengguna jalan yang berhenti disepanjang tepian pagar pembatas Kebun Raya itu, sekedar untuk berteduh, atau meluangkan waktu beristirahat selama menempuh perjalanan. Begitu pula dengan kami, daya tarik Kebun Raya yang berdiri pada 30 Januari 1941 ini menyimpan banyak potensi untuk dijadikan tujuan travelling.
Dengan tarif tiket masuk yang cukup terjangkau (Rp. 4500,-), pengunjung bisa menikmati berbagai aktivitas santai di Kebun Raya seluas 85 ha ini. View jalan aspal yang menjadi akses utama menyambut para pengunjung membujur dari Pintu Masuk Barat ke arah Timur, dengan rangkaian pohon-pohon beragam jenis di kiri dan kanannya. Lantas jalan aspal tersebut terpisah di berbagai titik, menyebar di samping jalan akses utama, berupa lintasan aspal ukuran sedang, lintasan jalan cetakan beton atau bahkan jalan kecil berbatu. Cukup menarik bagi para penggemar treking kelas santai hingga menengah.
Sebagai penggila aktivitas trekking, kami tak sungkan lagi menyusuri liku-liku berbagai jenis jalan tersebut. Di beberapa titik jalan, bisa ditemukan penataan landscape yang unik dan bergelombang, beberapa jembatan buatan dari beton maupun komposisi antara besi dan kayu. Serta ada pula beberapa jalur berbatu yang diselimuti lebatnya vegetasi, hingga dasar jalan menjadi lembab dan dihuni ekosistem jutaan serangga. Hampir dua jam kami menyusuri kelokan demi kelokan serta percabangan jalan. Pada sisi Timur-Utara Kebun Raya, kami temui area Sungai Baung yang cukup terkenal. Suara gemuruh derasnya arus sungai menjadi sensasi tersendiri, menyatu dengan nuansa alami hijaunya Kebun Raya.
Keberadaan beberapa fasilitas pendukung juga tersebar secara acak disekeliling spot-spot area Kebun Raya. Diantaranya hamparan plaza pedestrian outdoor, kolam ikan dilengkapi dengan sepeda perahu, gazebo untuk beristirahat, serta kolam renang khusus anak-anak yang tepat berada disisi akses jalan utama.
Di beberapa lokasi dengan topografi datar, hamparan rumput hijau segar menyapa pengunjung bak permadani raksasa, menyajikan sebuah keunikan diantara lebatnya kurang lebih 10.000 jenis tumbuhan yang dikoleksi Kebun Raya Purwodadi.
Kendati beberapa fasilitas seperti kursi beton, sepeda perahu dan juga rumah-rumahan pohon kondisinya sedikit tidak layak pakai. Kebun Raya Purwodadi masih memiliki daya tarik untuk dijadikan sebagai sarana berlibur akhir pekan. Entah bersama keluarga, para relasi, teman satu komunitas atau bahkan bagi kelompok-kelompok pelajar sebagai sarana penelitian pendidikan di bidang bootani.