Rujak, identik dengan salah satu jenis menu makanan bercitarasa pedas. Khusus bagi warga Surabaya, kuliner Rujak Cingur mungkin adalah yang paling terkenal dan melegenda. Kendati demikian, ada beragam jenis rujak yang juga tak kalah istimewa dibanding rujak cingur, salah satunya adalah Rujak Manis atau sebagian juga menyebut dengan Rujak Buah.
Siang itu saya dan seorang sahabat memang sengaja menyambangi jalan Dr. Soetomo Surabaya yang sudah lama dikenal sebagai sentra Rujak Buah. Disepanjang kiri dan kanan jalan Dr. Soetomo, Mereka biasa ditemui dengan rombong-rombong rujaknya sejak pukul 10.00 siang hingga menjelang sore. Rata-rata para pembeli lebih suka membawa pulang rujak dalam kemasan plastik mika, namun untuk kali ini kami sengaja mencoba menikmati di tempat seraya mendokumentasikan aktivitas penjualnya.
Karena dari dulu tidak punya langganan penjual rujak, kami langsung saja memarkir kendaraan di salah satu penjual yang terlihat menyediakan tempat duduk. Sambil duduk diatas kursi- kursi plastik, dua porsi rujak manis komplit pesanan kami langsung diracik oleh ibu penjualnya.
Dengan cekatan dia mengiris aneka buah diatas piring, Apel, belimbing, ketimun, papaya, bengkoang, kedondong, mangga, nanas, dan melon terpotong rapi diatas piring. Dan masih ada lagi tambahan buah lain seperti semangka, nangka, jambu, dan tentunya tahu goreng (ini yang saya suka). Adakalanya kita juga bisa mengganti jenis buah sesuai selera. Kadang malah si penjual bertanya lebih dulu buah apa saja yang kita mau.
Sembari menunggu semua buah terpotong rapi, saya coba mendokumentasikan ibu penjual yang asyik mengiris buah. Dan juga memotret rombong berdinding kaca tempat display aneka buah segar yang cukup mengundang selera di siang yang terik ini.
Racikan salad buah khas lokal itu berakhir tatkala guyuran bumbu rujak dituang diatas irisan aneka buah yang menggunung. Bumbu rujak manis yang terbuat dari campuran gula jawa dan kacang goreng yang dihaluskan itu menciptakan tampilan menggoda selera diantara warna warni beragam buah.
“Fruit Parade”, demikian komentar teman saya sembari mulai menyantap satu demi satu irisan buah yang sudah berlumur bumbu kental tadi. Manis, asam, pedas, dan tentu saja segarnya buah, adalah kombinasi yang spesial bagi mereka yang sedang merasakan teriknya jalanan kota Surabaya. Dan jangan lupa pula untuk menambah rasa dengan aneka krupuk renyah yang sudah tersedia juga disana.
Satu demi satu irisan buah menyegarkan mulut dan tenggorokan kami, tanpa terasa satu porsi Rujak Manis ludes dinikmati sembari ngobrol bersama dengan ibu penjual. Hanya tersisa rasa pedas di dalam mulut yang membuat kami sedikit berkeringat. Beruntung sebelumnya kami sudah membawa minum dari rumah, karena tidak semua penjual menyediakan minum. Maklum, rata-rata rujak yang dijual dalam bentuk kemasan untuk dinikmati dirumah.
Kendati sudah cukup kenyang, kami masih saja merasa belum puas. Mungkin besok atau lusa kami akan berencana menjajal lagi Rujak Manis disepanjang jalan ini. Tentunya juga membungkusnya buat oleh-oleh kerabat dirumah, biar semua bisa ikut merasakan uniknya citarasa salad buah ala lokal ini.
air liur tak terbendung tatkala melihat mbak manis… eh rujak manis #salahfokus
Rujak Semeru Malang silakan dicoba http://makanlagi.com/rujak-manis-semeru-malang/ pasti ketagihan